Rabu, 02 September 2015

Ini Ceritaku mana Ceritamu ?


Perkenalkan nama saya Paradifa Githa Saphira,tetapi teman-teman biasa memanggil saya dengan sebutan Difa. Tahun ini saya berumur 19 tahun, umur yang tidak kecil lagi memang dimana dengan umur yang semakin dewasa ini saya sudah mempunyai tanggung jawab yang sangat besar, yaitu menjadi orang sukses dan membanggakan kedua orang tua saya. Walaupun menjadi anak bungsu dari ketiga bersaudara tidak membuat saya menjadi anak yang manja, melainkan saya harus bisa hidup mandiri. Satu kakak laki-laki bernama Seftyan Ade Pratama yang menjadi kakak tertua dan satu kakak perempuan yang sekaligus menjadi saudara kembar saya yang bernama Paradila Anissa Saphira. Dila memang terlahir delapan menit lebih awal dibandingkan saya, namun ia memiliki sikap yang lebih kekanak-kanakan. Tetapi dengan hadirnya sosok Dila membuat saya tidak pernah merasa kesepian walaupun sekarang kami harus terpisah karena ia menempuh pendidikan kedokteran gigi di Yogyakarta.
Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling indah, karena pada masa itu seakan yang ada di kepala hanya bermain dan bermain. Saya memulai pendidikan saya pada waktu itu di TK Bhakti Ibu, kemudian berlanjut ke SD Negeri 2 Cakranegara, berlajut ke SMP Negeri 2 Mataram, kemudian SMA Negeri 5 Mataram, dan hingga sekarang saya melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang jurusan pendidikan dokter. Sangat sulit untuk memulai adaptasi di lingkungan baru dan suasana yang baru, terlebih lagi sebagian dari hidup saya habiskan di Lombok walaupun saya berasal dari pulau di sebelahnya yaitu Pulau Sumbawa. Terkadang kenangan hangat dan manis yang saya tinggalkan di Lombok masih sering teringat di benak saya, namun inilah sebuah pengorbanan untuk menggapai cita-cita menjadikan hari esok menjadi lebih baik.
Hey hidup itu gak bakal indah kalok gak ada yang namanya hobi. Hobi modelling sekaligus basket, dua hal yang saling berbanding terbalik. Hobi modelling ini sebenarnya berasal ketika saat itu saya duduk di bangku kelas 1 SMP. Pada saat itu mama mulai khawatir dengan terus bertambahnya umur saya tetapi saya tetap berprilaku selayaknya anak lelaki. Bermain bola dengan anak-anak cowok, kejar layangan, main kelereng, sampai berkelahi dengan sesama teman lelaki lainnya. Hingga waktu itu mama memaksa saya untuk mengikuti les kepribadian yang disertai les modelling, yang tujuan awalnya sebenarnya hanya untuk mengubah prilaku saya agar bisa berprilaku layaknya anak perempuan pada umumnya. Awalnya saya bersikeras menolak tekad mama, namun sampe akhirnya sekarang saya mencintai dunia ini. Berkat modelling ini pula saya mulai bisa belajar arti kerja keras untuk mendapatkan sepeser uang tanpa meminta kepada orang tua.Dan sekarang pun saya sudah banyak berubah, berkat mama saya sudah bisa berprilaku feminim.
Tentang basket ? nah ini hobi yang gak bakal bisa saya tinggalkan, hobi yang sangat saya cintai. kapanpun ada waktu luang selalu sempatkan untuk bermain basket.
Jaman SMP dulu katanya sih anak basket tenar, yaudah saya iseng-iseng aja ikut ekstrakulikuler yang memiliki peminat terbanyak. Tapi ternyata sampai sekarang malah jadi hal yang sulit dtinggalkan.
Tentang makanan favorit ? tenang saya tipe manusia pemakan segala. Apapun makanannya yang penting halal saya tetap suka.
Oiya sampai lupa guys saya lahir di Sumbawa Besar, 27 Oktober 1996

3 komentar: