Perkenalkan nama saya Paradifa Githa Saphira,tetapi teman-teman biasa memanggil saya dengan sebutan Difa. Tahun ini saya berumur 19 tahun, umur yang tidak kecil lagi memang dimana dengan umur yang semakin dewasa ini saya sudah mempunyai tanggung jawab yang sangat besar, yaitu menjadi orang sukses dan membanggakan kedua orang tua saya. Walaupun menjadi anak bungsu dari ketiga bersaudara tidak membuat saya menjadi anak yang manja, melainkan saya harus bisa hidup mandiri. Satu kakak laki-laki bernama Seftyan Ade Pratama yang menjadi kakak tertua dan satu kakak perempuan yang sekaligus menjadi saudara kembar saya yang bernama Paradila Anissa Saphira. Dila memang terlahir delapan menit lebih awal dibandingkan saya, namun ia memiliki sikap yang lebih kekanak-kanakan. Tetapi dengan hadirnya sosok Dila membuat saya tidak pernah merasa kesepian walaupun sekarang kami harus terpisah karena ia menempuh pendidikan kedokteran gigi di Yogyakarta.
Masa kanak-kanak merupakan
masa yang paling indah, karena pada masa itu seakan yang ada di kepala
hanya bermain dan bermain. Saya memulai pendidikan saya pada waktu itu
di TK Bhakti Ibu, kemudian berlanjut ke SD Negeri 2 Cakranegara,
berlajut ke SMP Negeri 2 Mataram, kemudian SMA Negeri 5 Mataram, dan
hingga sekarang saya melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah
Malang jurusan pendidikan dokter. Sangat sulit untuk memulai adaptasi di
lingkungan baru dan suasana yang baru, terlebih lagi sebagian dari
hidup saya habiskan di Lombok walaupun saya berasal dari pulau di
sebelahnya yaitu Pulau Sumbawa. Terkadang kenangan hangat dan manis yang
saya tinggalkan di Lombok masih sering teringat di benak saya, namun
inilah sebuah pengorbanan untuk menggapai cita-cita menjadikan hari esok
menjadi lebih baik.
Hey hidup itu gak bakal indah kalok gak
ada yang namanya hobi. Hobi modelling sekaligus basket, dua hal yang
saling berbanding terbalik. Hobi modelling ini sebenarnya berasal ketika
saat itu saya duduk di bangku kelas 1 SMP. Pada saat itu mama mulai
khawatir dengan terus bertambahnya umur saya tetapi saya tetap
berprilaku selayaknya anak lelaki. Bermain bola dengan anak-anak cowok,
kejar layangan, main kelereng, sampai berkelahi dengan sesama teman
lelaki lainnya. Hingga waktu itu mama memaksa saya untuk mengikuti les
kepribadian yang disertai les modelling, yang tujuan awalnya sebenarnya
hanya untuk mengubah prilaku saya agar bisa berprilaku layaknya anak
perempuan pada umumnya. Awalnya saya bersikeras menolak tekad mama,
namun sampe akhirnya sekarang saya mencintai dunia ini. Berkat modelling
ini pula saya mulai bisa belajar arti kerja keras untuk mendapatkan
sepeser uang tanpa meminta kepada orang tua.Dan sekarang pun saya sudah
banyak berubah, berkat mama saya sudah bisa berprilaku feminim.
Tentang
basket ? nah ini hobi yang gak bakal bisa saya tinggalkan, hobi yang
sangat saya cintai. kapanpun ada waktu luang selalu sempatkan untuk
bermain basket.
Jaman SMP dulu katanya sih anak basket tenar,
yaudah saya iseng-iseng aja ikut ekstrakulikuler yang memiliki peminat
terbanyak. Tapi ternyata sampai sekarang malah jadi hal yang sulit
dtinggalkan.
Tentang makanan favorit ? tenang saya tipe manusia pemakan segala. Apapun makanannya yang penting halal saya tetap suka.
Oiya sampai lupa guys saya lahir di Sumbawa Besar, 27 Oktober 1996
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKECE KECE ..*uplause
BalasHapus